3 Kajian teori

 Bab I

Teori Warna

Pendahuluan

Warna adalah intrumen yang membuat sebuah karya menjadi lebih emosi ada suasana yang disampaikan. warna juga sebagai simbol atau makna dalam berkomunikasi, oleh karena itu adanya perbedaan makna dari wilayah-wilayah tertentu. warna awalnya hanya ditemukan warna primer saja, dengan perkembangnya zaman adanya permainan warna dari gelap terangnya warna, sampai kombinasi warna dalam pengaplikasikannya. 


Apa itu Warna

Warna berasal dari Spektrum Cahaya yaitu adanya gelombang panjang Cahaya yang diuraikan melalui prisma kaca hingga menjadi warna-warna Pelangi yang kemudian disebut sebagai “ spektrum “ atau warna Cahaya yang dikenal dengan merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. ( Sanyoto, Sadjiman Ebdi, 2009). 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan benda-benda sehingga membentuk corak warna seperti biru dan hijau.

Warna juga merupakan pengalaman dari indra penglihatan yaitu munculnya pantulan Cahaya dari sesuatu zat yang tampak ( dapat dilihat ) dan disebut dengan istilah pigmen atau bahan warna. Ketika Cahaya yang menimpa suatu benda kemudian memantulkan cahayanya ke mata ( retina ) yang kemudian diterjamahkan oleh otak sebagai warna tertentu. Dalam pengertian lainnya warna adalah spektrum tertentu yang berada di dalam suatu cahaya putih sempurna. Identitas pada warna ini ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. ( Arum Rifda, 2022 )

Menurut para ahli :

1. Teori Sir Isaac Newton

Teori warna pertama yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton. Beliau telah melakukan percobaan serta mendapatkan sebuah kesimpulan dimana apabila dilakukan pemecahan pada warna spektrum yang dihasilkan dari sinar matahari, maka akan ditemukan berbagai warna yang beragam.

Warna ini sendiri terdiri dari warna merah, jingga, kuning, biru, serta ungu. Berbagai warna yang diungkapkannya tersebut juga dapat kita lihat pada pelangi.

2. Teori Brewster

Teori warna kedua yaitu oleh Brewster yang pertama kali diungkapkan pada tahun 1831. Pada teorinya ini, beliau menyederhanakan warna yang ada menjadi empat kelompok warna yang terdiri dari primer, sekunder, tersier, serta warna netral.

Kelompok warna tersebut disusun dalam sebuah lingkaran warna brewster yang menjelaskan mengenai teori komplementer, split komplementer, triad, serta tetrad.

Teori Brewster yang juga disebut sebagai lingkaran warna ini hingga sekarang juga masih banyak digunakan, khususnya pada dunia seni rupa.

3. Teori Munsell

Teori warna ketiga yaitu oleh Munsell yang dikemukakan pada tahun 1858. Pada teorinya, beliau menyelidiki warna dengan standar warna untuk aspek fisik serta aspek psikis.

Perbedaan dari teori ini sendiri dengan kedua teori sebelumnya, Munsell menyatakan warna pokok yang ada terdiri dari warna merah, kuning, hijau, biru serta jingga. Dan sedangkan warna sekundernya sendiri terdiri atas warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua serta nila. ( Harris M, 2021 )

Jadi teori warna adalah sebuah pedoman yang digunakan oleh para desainer dalam menyampaikan sebuah informasi  atau pesan kepada para audiensnya melalui warna. Pemaknaan sebuah warna bisa berbeda-beda dari persepsi tiap orang. Ada beberapa warna yang disukai dan juga tidak menyukai beberapa warna. Tetapi warna juga bisa membuat identitas sebuah individu atau kelompok dan pada sekarang sering dipakai sebagai identitas suatu brand bisnis, untuk mewakili citra dari bisnis tersebut.

Karena ketika seseorang memutuskan apakah meraka menyukai sebuh produk atau tidak, rata-rata dipengaruhi oleh warna dari produk itu, sebab pertama kali meraka lakukan adalah melihat produk tersebut dan warna yang sesuai dengan produk lah yang membuat minat seseorang untuk suka.


Teori warna dan Color wheel

Teori Color wheel atau roda warna ditemukan oleh Sir Isaac Newton pada tahun 1666. Di dalam roda warna tersebut terdapat 3 kelompok warna yang terdiri dari :

1. Primer

Pertama, warna primer menurut Hubspot didefinisikan sebagai warna yang tidak dapat dibuat dengan menggabungkan dua warna maupun lebih secara bersamaan. Dengan kata lain, warna primer merupakan warna dasar.

Beberapa contoh dari warna primer, yaitu merah, kuning, serta biru.

2. Sekunder

Kedua, berbeda dengan warna primer, warna sekunder dapat dihasilkan menggunakan gabungan dari dua maupun tiga warna primer yang ada di atas.

Berikut ini beberapa contoh dari warna sekunder, yaitu:

  • Warna oranye merupakan hasil dari gabungan antara warna merah dan kuning.
  • Warna ungu merupakan hasil dari gabungan antara warna merah dan biru.
  • Warna hijau merupakan hasil dari gabungan antara warna kuning dan biru.

3. Tersier

Ketiga, warna tersier sendiri jauh lebih rumit jika dibandingkan dengan warna primer maupun warna sekunder. Hal tersebut dikarenakan warna tersier merupakan hasil campuran dari warna primer serta warna sekunder.

Hal ini dikarenakan semua warna primer yang ada belum tentu dapat digabungkan dengan warna sekunder, dan begitu pula sebaliknya dimana warna sekunder yang ada belum tentu bisa digabungkan dengan warna primer. ( Harris M, 2021 )

Berikut ini beberapa contoh dari warna tersier, yaitu:

Warna magenta merupakan hasil dari gabungan antara warna merah yang merupakan warna primer dengan warna ungu yang merupakan warna sekunder.


Atribut Warna

Dengan banyaknya warna yang ada, dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut sebagai sistem warna Prang System. Hal ini juga seringkali disebut sebagai atribut warna dan dikemukakan oleh Louis Prang pada tahun 1876 yang terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Hue

Pertama, hue yang merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari sebuah warna, seperti contohnya adalah merah, biru, hijau, dan sebagainya.

2. Value

Kedua, value yang merupakan dimensi kedua atau digunakan untuk menjelaskan mengenai terang atau gelapnya sebuah warna. Contohnya sendiri adalah tingkatan warna yang ada dari putih hingga hitam.

3. Saturation or Intensity

Ketiga, saturation atau intensity yang juga sering disebut dengan chroma merupakan sebuah dimensi yang mempunyai hubungan dengan cerah atau suramnya dari sebuah warna. ( Harris M, 2021 )

 

Skema Warna

Selain teori warna dan juga roda warna, terdapat pula skema warna yang juga penting dalam pengimplementasiannya ke dalam sebuah produk maupun materi pemasaran. Skema warna ini dikembangkan oleh desainer melalui roda warna yang ada.
Berikut ini pembagian skema warna yang dilansir dalam Usability Geek yang dibedakan menjadi beberapa kategori sebagai berikut.

1. Monokrom

Skema warna pertama yaitu monokrom, yang secara umum skema ini menggunakan variasi rona yang sama. Skema monokrom ini sangatlah sederhana dan dapat menghasilkan tampilan yang memberikan kesan elegan.

2. Analog

Skema warna kedua yaitu analog, yang menggunakan perpaduan antara warna primer dengan warna sekunder. Secara umum, skema analog ini sangatlah menenangkan serta memberikan kesan nyaman untuk digunakan.
Dalam perspektif bisnis, skema analog bukan hanya enak untuk dipandang, namun juga dapat mengajak konsumen yang ada untuk mengambil tindakan, seperti contohnya mengajak untuk membeli produk serta layanan yang mereka tawarkan.

3. Complementary

Skema warna ketiga yaitu complementary, yang menggunakan warna yang berlawanan yang ada pada roda warna, seperti contohnya adalah warna merah dan warna hijau.
Pada umumnya, skema complementary ini akan memberikan kontrak yang sangat kuat sehingga dapat dengan jelas terlihat.

4. Triadic

Skema warna keempat yaitu triadic, yang menggunakan tiga warna yang tersebar secara merata pada seluruh roda warna. Warna yang digunakan tersebut kemungkinan bukan warna yang cerah, namun dengan skema warna yang tepat dapat mempertahankan kontras yang tinggi. ( Harris M, 2021 )


Warna Panas dan Warna Dingin

Pada lingkaran warna yang ada baik pada warna primer hingga warna tersier juga dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yang terdiri dari kelompok warna panas serta kelompok warna dingin.

Kelompok warna panas dimulai dari warna kuning kehijauan hingga warna merah. Sedangkan kelompok warna dingin dimulai dari warna ungu kemerahan hingga warna hijau.

Warna panas dapat menghasilkan sensasi panas serta dekat. Sedangkan warna dingin memberikan kesan sebaliknya yaitu, sensasi dingin serta jauh.

Sebuah karya seni dapat disebut memiliki komposisi warna harmonis jika berbagai warna yang ada pada karya tersebut dapat menghasilkan efek hangat-sedang. ( Harris M, 2021 )


Hubungan Antar Warna

1. Kontras komplementer

Hubungan antar warna pertama adalah kontras komplementer yang merupakan gabungan antara dua warna yang saling berseberangan pada lingkaran warna.

Dua warna yang berada pada posisi kontras komplementer sendiri dapat menghasilkan hubungan kontras yang paling kuat. Seperti contohnya warna jingga dengan warna biru.

2. Kontras split komplemen

Hubungan antar warna kedua adalah kontras split komplemen yang merupakan gabungan antara dua warna yang saling agak berseberangan.

Contoh dari kontras split komplemen ini adalah warna jingga yang memiliki hubungan split komplemen dengan warna hijau kebiruan.

3. Kontras triad komplementer

Hubungan antar warna ketiga adalah kontras triad komplementer yang merupakan gabungan antara tiga warna yang ada pada lingkaran warna dan membentuk segitiga sama sisi serta memiliki sudut 60 derajat.

4. Kontras tetrad komplementer

Hubungan antar warna keempat adalah kontras tetrad komplementer atau juga yang sering disebut dengan double komplementer yang merupakan gabungan antara empat warna yang membentuk sebuah bangun segi empat pada lingkaran warna serta memiliki sudut 90 derajat ( Harris M, 2021 )

 

Bagaimana sekarang manusia mengunakan warna dalam kehidupan manusia.

Manusia telah mengunakan teori warna pada hampir semua aspek kehidupannya terutama menjadi sebuah identitas, seperti setiap Kerajaan dulu menggunakan warna sebagai identitasnya yang diaplikasikan melalui bendera atau sebuah pakaian yang cirikhas dari Kerajaan tersebut. dan juga warna menjadi sebuah komunikasi dari makna-makna dari tiap warna, makna ditiap warna akan berbeda di tiap-tiap dearah.

Contohnya Berdasarkan sumber Smashing Magazine mengemukakan, bahwa warna merah sendiri memiliki efek fisik pada seseorang, dimana dapat meningkatkan tekanan darah, tingkat pernapasan, serta metabolisme manusia.

Di dunia barat, warna merah juga memiliki asosiasi yang berbeda. Seperti halnya di Tiongkok, dimana warna merah digambarkan sebagai warna kemakmuran serta kebahagiaan.

Selain itu, warna merah juga dapat digunakan untuk menarik keberuntungan. Seperti halnya yang digambarkan pada budaya timur lainnya, dimana warna merah dipakai oleh pengantin wanita di hari pernikahan mereka.

Contoh lainnya, pada negara Mesir, warna kuning diartikan atau memiliki makna berkabung. Sedangkan di Jepang, warna kuning digambarkan sebagai simbol keberanian. ( Harris M, 2021 )

Di negara kita yaitu Indonesia juga memiliki indentitas warna salah satunya pada benderanya yaitu Merah dan putih yang bermakna Berani dan suci. Negara Indonesia adalah negara berkepulaan yang terdiri banyak daerah-daerah, dan tiap derah juga memiliki indentitas warna salah satunya, Jakarta

Daerah ini diwakili oleh budaya-budaya Betawi, warna yang menjadi identitasnya adalah warna cerah ceriah yaitu Warna jambon (merah muda terang) merupakan warna yang paling banyak dijumpai disetiap kemeriahan  acara  masyarakat  Betawi.  Warna dadu  (merah),  hijau,  kuning,  jingga, dan biru  juga  menjadi   warna   Jakarta.   Warna-warna   cerah   ini   juga   dapat   ditemui   di beberapa  upacara   adat   masyarakat  Betawi  seperti:  pernikahan  dan  sunatan.  Pakaian  pengantin dan para pengiringnya  sudah  dapat  dipastikan  berwarna  terang  dan  cerah.  Begitu  pula  baju  para  penarinya. Dan sampai warna makan khas dari budaya Betawi mengunakan warna cerah, juga sebagai meningkatkan selera makanan. ( Mita Purbasari, Laura Christina Luzar, Yusaira Farhia, 2014 )

Warna-warna Betawi banyak dipengaruhi keudayaan Cina, yang menyukai warna merah dan cerah. Komposisi penggunaan warna Betawi tanpa format (acak) tanpa ketentuan yang pasti. Warna-warna  cerah  ini  tidak  hanya  menceritakan  suasana  suka  cita  tetapi  juga semangat  dan  ketegasan  masyarakat Betawi dalam menjalani kehidupan.

 

 Kesimpulan

Manusia memiliki kamampuan indra yaitu Pengelihatan, pendengaran, meraba, dan Perasa. Indra-indra tersebut lah yang menentukan sebuah Keputusan atau Tindakan seseorang. Setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda-beda, yang membuat bisa terjadinya perbedaan yaitu dari lingkungan dia tumbuh. Hal ini dibuktian setiap orang asing datang ke suatu wilayah baru atau negara meraka pasti mendapatkan culture shock karena ada suatu hal yang tidak sesuai dalam pemikirannya atau kebiasaan dari budaya tersebut. oleh karena itu peradanya sebuah symbol atau pesan yang bisa dimengerti oleh semua orang salah satunya adalah Warna, kenapa warna bisa menjadi sebuah bentuk pesan yang bisa dimengerti oleh banyak orang, karena indra pertama yang bisa membuat Keputusan seseorang pada indra pengelihatanya. Jika kita akan tahu makanan tidak basi dengan basi harus lelalui indra perasa, pasti setelah mencicipi bisa terjadi hal yang tidak diingin kan, oleh karena itu manusia mulai menindtifikasi suatu warna yang menjadi hal indentitas, seperti makanan basi bisa dilihat apakah ada wana bintik-bintik hijau pada makanan olahan roti, atau mengindentitaskan sebuah ancaman seperti ketika dihutan terlihat ada warna oren  pada Semak-semak, kita pasti tahu itu adalah sekor harimau dengan begitu kita bisa menjahui daerah berbahaya tersebut.

Warna juga menjadi sebuah ukuran seberapa indahnya sesuatu, seperti dari aspek fashion, aspek tata rias, tata bangunan sampai menjadi unsur tatak letak. Seperti kesatuan sebuah warna pada interior ruang, warna yang tampilkan di website, sampai media iklan dan warna yang dipilih juga harus sesuai dengan pesan yang disampai, jika tidak pesan yang ingin disampaikan tidak tersampaikan atau kurang jelas.

Oleh karena itu sebagai mahasiswa DKV saya harus bisa menentukan skema warna yang cocok untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada.


Bab II

Teori Iklan

Pendahuluan

Berkomunikasi adalah kegitaan yang sering dilakukan oleh manusia, karena manusia adalah makhluk sosial. saling bertukar informasi unutuk memenuhi kebutuhan hidupnya, komunikasi memberikan sebuah pesan dimana pesan bisa berbagai bentuk bisa tulisan, suara, ataupun visual bisa gabungan antara lainnya. salah satu pesan yang disampaikan dalam bentuk iklan, awalnya iklan disampaikan melalui mulut atau bentuk tulisan dengan perkembangnya zaman iklan bisa berbetuk animasi ( gambar bergerak ) serta digambungkan dengan audio. Iklan sendiri adalah komunikasi yang tujuan unutuk mempromosikan sebuah barang kepada konsumen, dan juga mempengaruhi para konsumen untuk pembelian atas produk tersebut.

Apa itu Iklan

Menurut para ahli :

1. Kotler

Iklan menjadi wujud dari presentasi promosi gagasan atau presentasi non-pribadi yang berkaitan dengan barang atau jasa dari sponsor tertentu. Dengan begitu, iklan banyak digunakan oleh perusahaan dan sponsor, sehingga harus terbilang resmi dan dapat diterima pada kalangan masyarakat.

2. Rachmat Kriyantono

Iklan menjadi suatu bentuk dalam menyampaikan pesan tentang suatu produk dan akan tersampaikan ke beberapa media. Pembiayaannya diselesaikan oleh pemrakarsa dan juga diperuntukkan pada masyarakat.

3. Rhenald Kasali

Menurut beliau, iklan merupakan sebuah pesan yang digunakan untuk menawarkan suatu produk melalui berbagai media. Karena itulah, iklan memiliki potensi besar untuk diterima oleh kalangan masyarakat.

4. Stanton

Iklan berarti kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dalam memperlihatkan sesuatu kepada audiens secara non-personal. Namun, sponsor harus lebih jelas dan memiliki biaya untuk menyampaikan pesan dari organisasi, serta produk tertentu.

5. Fandy Tjiptono

Iklan adalah suatu bentuk promosi yang paling mudah dilakukan dan digunakan oleh banyak perusahaan. Itulah yang akan membuat kerajaan, juga mengetahui bagaimana solusinya.

Jadi iklan adalah serangkaian komunikasi  yang dilakukan oleh personal atau sebuah kelompok dengan memiliki tujuan promosikan sebuah benda/produk untuk menarik perhatian para audiens. Iklan juga sering digunakan sebuah kemersial untuk meningkatkan pembelian atas sebuah produk yang diberikan oleh Perusahaan tersebut.

Dan keefektifan sebuah iklan juga dipengaruhi tempat dimana iklan tersebut ditayangkan, kita harus meriset dimana media yang sering digunakan oleh calon konsumen yang diinginkan. Dan cara mengkemaskan iklan tersebut dengan sesuai keteria dari calon konsumen nya.


Tujuan iklan

Dengan membuat sebuah iklan yang tujuan jelas maka akan memungkin keberhasilan dari iklan tersebut dalam menyampaikan pesan yang diinginkan akan tersampaikan dengan baik. Dan memudahkan konsumen untuk menerima informasi-informasi yang disampaikan.

Terdapat beberapa tujuan iklan menurut Kotler dan Keller (2016:609) yaitu:

1. Informative Advertising

Bertujuan untuk menciptakan kesadaran merek dan pengetahuan atau fitur tentang produk baru yang sudah ada.

2. Persuasive Advertising

Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan pembelian suatu produk atau layanan. Beberapa iklan persuasif adalah iklan komparatif, yang secara eksplisit membandingkan atribut dari dua merek atau lebih. 

3. Reminder Advertising

Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang untuk suatu produk atau jasa.

4. Reinforcement Advertising

Bertujuan untuk menyakinkan para pembeli saat ini bahwa mereka membuat pilihan yang tepat.


Pengukuran Iklan

Terdapat 3 indikator dalam pengukuran iklan yang disampaikan oleh Setiawan dan Rabuani dalam Widiastuti (2021) yaitu:

1) Mission (tujuan) Menetapkan tujuan periklanan yang merujuk pada keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran.

2) Message (pesan yang disampaikan) Idealnya suatu pesan harus mendapat perhatian, menarik, membangkitkan keinginan dan menghasilkan tindakan.

3) Media (media yang digunakan) Pengaruh pemberitahuan iklan terhadap kesadaran konsumen sasaran tergantung kepada jangkauan, frekuensi dan dampak iklan.

 

Ciri-ciri Iklan

Kita pasti sudah melihat iklan sejak masih kecil mungkin lewat media cetak, televisi, radio, dll. Tetapi kita terkadang menerima sebuah iklan terasa sedang mendengarkan sebuah iklan yang biasanya disebut soft selling penjualan secara halus, tetapi kan juga terkadang harus melakukan metode hard selling yang dimana mempromosikan iklan secara terang-terangan. Tetapi kita bisa mengindetifikasi informasi tersebut adalah sebuah iklan atau tidak, berikut ciri-ciri iklan :

1. Mengunakan kata singkat

Dalam membuat iklan harus menseleksikan kata-kata yang mewakili pesan yang ingin disampaikan. Tetapi kenapa harus singkat?, sebab jika terlalu panjang para konsumen akan susah dalam menerima infomasi yang disampaikan dan juga tidak bertele-tele dalam menyampaikan sebuah iklan.

Iklan yang baik dan benar adalah iklan yang menggunakan kata-kata menarik, sopan, serta logis. Guna mewujudkan maksud tersebut, benar-benar dibutuhkan sebuah kreatifitas supaya iklan dapat menarik perhatian pembacanya.

2. Diksi atau sugesti

Pemilihan kata (diksi) memang bersifat mempengaruhi orang lain karena pemilihan kata seharusnya berwujud ajakan. Meskipun bentuk ajakannya tidak tersampaikan secara langsung, dapat dipastikan penulisan materi iklan memuat materi yang namanya hard selling dan juga soft selling.

Pengunan hard selling biasanya untuk iklan yang bertujan memberikan informasi tentang diskon, event, atau informasi tentang keunggulan produk.  Bedanya Soft selling biasanya bertujuan untuk pengingat atau awareness pada produk tersebut.

3. Bersifat informatif

Iklan harus tetap menonjolkan dan memperlihatkan informasi secara detail supaya bisa bermanfaat untuk pembaca. Baik itu informasi tentang produk, pentingnya penggunaan, sampai informasi terkait layanan masyarakat, serta sejumlah informasi lainnya yang masih disematkan.

Biasanya berkaitan apa yang sedang terjadi pada lingkungan Masyarakat, misalnya sudah banyak sekali adanya sampah plastic dengan mengunakan produk ini mendukung kampanye daur ulang limbah plastic dan mencegah penambahan limbah sampah plastic. 

4. Tertarget

Dalam dalam membuat sebuah iklan, sudah harus tahu target pasar yang ditujuh, misal iklan sabun cuci piring untuk ibu-ibu rumah tangga dalam menyelesaikan permasalahan cucian piring, iklan susu anak-anak untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan pada masa pertumbuhannya.

Dengan begitu akan memudahkan sebuah iklan dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dan juga menyelesaikan kebutuhan atau permasalahan pada para konsumen.

 

Kesimpulan

Jadi bisa disimpulan bahwa untuk membuat sebuah iklan tidak bisa asal, harus perlu meriset beberapa aspek dari jenis iklan yang ingin dibuat, biaya yang diperlukan, informasi apa yang ingin disampaikan, dan sampai iklan ini ditarget kan untuk calon konsumen seperti apa. Dengan meriset aspek-aspek tersebut akan memudahkan dalam pembuatan iklan dan menjadi jelas tujuan dari sebuah iklan yang dibuat.

Sebagai mahasiswa DKV kita perlu bijak dalam pembuatan iklan, dalam pembuatan iklan tidak hanya dalam memberikan sebuah infomasi tetapi juga dapat menyelesaikan permasalahan pada lingkungan Masyarakat. Dengan begitu iklan tersebut menjadi lebih bernilai dan bermanfaat.


Bab III

Teori Logo

Pendahuluan

logo adalah sebuah identitas suatu entetitas, dari nama, bentuk, warna, dll. dengan perkembangan zaman logo dibuat dengan keanekaragaman pada zaman dulu logo dibuat dengan ditelnya sangat banyak lebih kearah ilustrasi dan kelama-lama logo menjadi dibuat lebih simpel, karena untuk memudahkan sebuah perusahan dalam pengaplikasikan logo ke media visual lainnya. dan pengurangan biaya yang dibutuhkan untuk kegitaan percetakan. dengan logo yang simpel dan unik akan membuat awareness kepada masyarakat.

Apa itu Logo

Logo berasal dari kata serapan Bahasa Yunani kuno, yaitu logos yang memiliki arit budi, pikiran, akal, dan kata.  pada tahun 1980 sampai dengan tahun 1984, yang memiliki arti tulisan nama entitas yang secara khusus dibentuk dengan menggunakan teknik lettering atau jenis huruf tertentu yang unik. Pada awalnya logotype dibuat untuk memanfaatkan  beberapa elemen tulisan saja.

Secara teori logo bisa diartikan sebagai gambar atau tulisan yang terkandung makna dan filosofi tertentu. Filosofi logo menggambarkan semua aspek yang terdapat pada suatu produk atau perusahaan. Bisa menggambarkan ciri khasnya, kelebihan, keunikan, hingga visi misi dari produk atau perusahaan tersebut.

Dengan berkembangnya teknologi, logo dibuat lebih kreatif lagi karena menggabungkan beberapa elemen lainnya, seperti gambar, sketsa, dan yang lainnya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa logo itu adalah sebuah tulisan, gambar, atau sketsa yang memiliki makna di dalamnya dan bisa mewakili identitas atau suatu bentuk entitas, seperti perusahaan, daerah, lembaga, organisasi, negara atau produk

Jenis-jenis logo

Logo Letter Mark atau biasa disebut logo  monogram yaitu jenis logo yang menggambarkan nama suatu perusahaan atau istilah lainnya brand dengan menggunakan inisial dari nama brandnya, biasanya logo jenis ini hanya menggunakan dua hingga empat huruf yang sesuai dengan brand sehingga ini bisa memudahkan masyarakat untuk mengingatnya. Beberapa contoh dari logo jenis ini adalah CNN, HBO, NASA, IBM.

Logo Wordmark sebenarnya hampir sama dengan jenis logo letter mark, hanya saja dalam jenis ini hampir menggunakan seluruh nama brand atau sebuah perusahaan. Jenis logo ini biasanya digunakan jika nama brand atau perusahaannya tidak panjang. Beberapa contoh dari logo jenis ini adalah Disney, Coca-Cola, Facebook, dan lain-lain.

Logo Pictorial Mark atau simbol adalah jenis logo yang memanfaatkan ikon yang diberikan hiasan dengan grafis tertentu tujuannya untuk menggambarkan suatu brand atau perusahaan. Bentuk logo atau ikon itu diharapkan bisa melekat pada masyarakat dan mampu mewakili identitas suatu brand atau produk. Beberapa contoh dari logo jenis ini adalah Nike, Twitter, Apple, dan lain-lain.

Logo abstrak hampir sama dengan pictorial mark, bedanya adalah logo ini memiliki bentuk geometris yang tidak teratur. Logo ini biasanya untuk menggambarkan suatu bisnis, perusahaan secara keseluruhan hanya dalam satu gambar. Contoh dari logo jenis ini adalah Adidas, BP, Pepsi, dan lain-lain.

Logo maskot adalah logo yang terdapat desain suatu karakter untuk menggambarkan suatu perusahaan atau brand. Umumnya jenis logo ini terdapat unsur warna yang terlihat cerah dan memiliki sifat yang ceria yang menjadi bagian penting untuk nilai dari brand atau perusahaan. Logo jenis ini umumnya dibuat agar bisa memberikan daya tarik kepada anak-anak serta keluarga. Contoh dari logo ini adalah maskot Kolonel Sanders yang terdapat di logo KFC, maskot Albi si lebah yang terdapat pada logo Alfamart, dan lain-lain.

Logo kombinasi adalah jenis logo yang menggabungkan jenis logo wordmark atau letter mark dengan logo abstrak, simbol, atau maskot. Tulisan yang terdapat pada logo jenis ini digabungkan dengan gambar agar menghasilkan logo yang menarik. Contoh dari jenis ini seperti Doritos, Burger King, Lacoste, dan lain-lain.

Logo lambang adalah logo yang terdapat huruf dan dalam suatu simbol atau ikon, segel, lencana yang menjadi inti pada lambang tersebut. Biasanya logo ini digunakan oleh perusahaan atau bidang tertentu saja seperti komunitas, industri otomotif, organisasi, sekolah, atau lembaga pemerintahan. Beberapa contoh logo jenis ini seperti Starbucks, BMW, Harley Davidson, dan lain-lain.

Jadi dalam membuat sebuah logo harus mencari tahu cirikhas dari perushaan tersebut, dengan begitu akan memudahkan dalam pembuataannya dan terpancarkan citra yang ingin ditonjolkan dari Perusahaan tersebut. jika membuat nya asal-asalan akan menghilangkan nilai citra dari perushaan tersebut.

Dan juga memudahkan konsumen dalam mengetahui identitas dari Perusahaan tersebut, dan juga sebagai awareness bagi para calon konsumen.


Fungsi logo

Untuk Branding

Sebagai bentuk indentitas dari sebuah entitas untuk diberitahukan kepada masyarakat umum. Oleh karena itu, logo harus menggambarkan karakter dari suatu organisasi atau suatu produk. Ini bertujuan agar masyarakat bisa mengenal lalu mengingat suatu logo yang mewakili suatu entitas.

 Untuk memberikan motivasi

Logo dapat digunakan untuk memberikan pesan yang berisikan motivasi kepada seluruh pihak yang sesuai dengan apa yang diharapkan dari suatu brand. Ambil contoh ketika suatu desain produk dari sabun mandi yang memberikan motivasi kepada masyarakat agar selalu hidup sehat dan bersih.

Untuk memberitahukan emosi

Logo bisa juga dijadikan sebagai sarana untuk memberitahukan suatu emosi. Contohnya suatu logo pada produk yang memiliki desain ibu hamil yang sedang menyusui ini memberitahukan sebuah perasaan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

Untuk sarana promosi dan presentasi

Logo juga bisa digunakan untuk sarana presentasi dan promosi. Dengan menggunakan gambar dan kata-kata yang persuasif yang menarik pada logo , bisa memberikan semua informasi yang ingin disampaikan dari perusahaan kepada masyarakat agar mudah diingat.

Dengan adanya fungsi dari sebuah logo akan memudahkan pesan yang ingin disampai kepada para audiens seperti indentitas, memberikan motivasi, emosi, dan sebagai media promosi untuk sebuah perushaan tersebut.


Keteria Logo

1. Sederhana

Dalam membuat logo harus sederhanan, karena untuk memudahkan dalam penyampaian dan mudah diingiat oleh para masyrakat.

2. Unik

Perlunya untuk menggunakan kekreatifan dalam membuat logo, dengan membuat logo yang unik memungkinkan bisa diingat oleh para masyrakat dari keunikannya dan juga sebagai perbedaan dari perusahan lainya. Juga sebagai ciri khas dari perusahaan tersebut.

3. Mudah diingat

Tujuan dari logo juga sebagai media promosi, oleh karena itu logo juga harus mudah diingat oleh para Masyarakat, dengan membuat logo yang mudah diingat juga mempengeruhi tingakat penjualan.

4. Serba guna

Logo yang bagus adalah logo yang bisa diterapkan atau diaplikasikan di banyak media visual, oleh karena itu dalam buat logo harus melakukan banyak percobaan. Sebab sering terjadi saat pengapliksikan di media yang lebih kecil logo tersebut tidak terlihat jelas.

5. Tahan lama

Logo yang bisa bertahan lama untuk jangka waktu yang lama. Contohnya logo KFC yang tidak mengalami perubahan semenjak didirikan hingga saat ini. kemungkinan untuk perubahan logo itu ada, hanya saja itu akan memakan waktu dan biaya yang sangat banyak. Dengan adanya perubahan logo ini juga dapat mempengaruhi masyarakat karena harus beradaptasi dan mengenal lagi dari awal.

Jadi dalam membuat sebuah logo harus ada keteria-keteria tersebut, jika tidak memenuhi ketria tersebut akan merugian kepada pihak perushaan karena harus terus gonta ganti logo dan akhirnya harus mengeluarkan biaya yang banyak dan perlu awareness kepada Masyarakat dari awal lagi. Oleh kerena itu kita harus membuat logo dengan teliti.

 

Kesimpulan

Untuk membedakan sesuatu perlu ada pembedanya, dari karakternya, bentuknya, warna, dll. Dalam sebuah Perusahaan juga perlu ada pembedanya atau dibilang identitas dari Perusahaan tersebut yang membedakan Perusahaan lainnya. Maka perlunya adanya logo yang berfungsi sebagai kata, pesan, informasi, yang menjelaskan citra atau indentias dari Perusahaan tersebut. dengan membuat logo yang baik dan benar juga tidak langsung mempengaruhi penjualan pasar, karena konsumen sudah mempercayai citra dari Perusahaan tersebut. contoh seperti brand aqua, semua Masyarakat ketika ingin minum pasti bilang aqua.

Dalam sebuah logo juga bisa sebagai bahan banding dengan perushaan lainya. Karena logo mengkeretiakan produk yang dijual oleh perushaan, contohnya logo make up harus terlihat cantik dan elegan, logo makanan biasanya menggunakan warna cerah untuk meningkatkan keingian untuk membeli produk makanan tersebut.

Sebagai mahasiswa DKV harus bisa membuat logo yang mengekspresikan sebuah perushaan, dengan membuat logo yang unik dan prefesional dengan tujuan untuk mudah diingat oleh para masyrakat yang dapat mempengaruhi peningkatan penjualan Perusahaan tersebut. dan mudah dalam pengaplikasikan di berbagai media visual lainya.


Daftar Pustaka


Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2009). Proses warna dan Cahaya. Diambi dari 

https://binus.ac.id/malang/2022/04/62-proses-cahaya-dan-warna/

 

Arum Rifda. (2022). Macam-macam warna. Diambil dari

https://www.gramedia.com/best-seller/macam-macam-warna/

 

Harris M. (2021). Teori warna. Diambil dari

https://www.gramedia.com/literasi/teori-warna/

 

Mita Purbasari., Laura Christina Luzar., dan Yusaira Farhia. (2014).

Analisis asosiasi kurtural atas warna., (hlm. 177).

 

Kajian Pustaka BAB II. kwikkiangie.ac.id. Diakses tangal 18 maret. 2024, dari http://eprints.kwikkiangie.ac.id/4424/3/BAB%20II%20KAJIAN%20PUSTAKA.pdf

 

Nandy. (2021). Tujuan iklan. Diambil dari

https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-iklan/

 

A Andrew. (2021). Tujuan iklan. Diambil dari

https://www.gramedia.com/literasi/logo/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISA LOGO PERUSAHAAN ALLIANZ

Literature Review 20 Jurnal

Perumusan Metologi